Adelaide - Dukungan masyarakat Indonesia di luar negeri terhadap KPK terus meluas. Di Adelaide, Australia Selatan, dukungan bahkan diberikan di tengah Parade Australian Day, 26 Januari, untuk memperingati kedatangan bangsa Inggris ke Benua Australia yang sekaligus ditetapkan sebagai Hari Lahir Negara Australia.
"Masyarakat Indonesia setiap tahun berpartisipasi dalam parade Australia Day. Kebetulan kali ini sebagian mereka ingin menyampaikan dukungan terhadap agenda pemberantasan korupsi di Indonesia. Salah satunya dengan menolak politisasi dan kriminalisasi terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan menuntut lembaga Polri besih dari intervensi politik dan kelompok oligarki yang korup," kata Atik Ambarwati, mahasiswa Flinders University, sekaligus koordinator aksi gerakan #SaveKPK yang digelar di Elder Park, Adelaide, Australia Selatan.
Sambil membawa pesan #Save KPK, sebagian peserta aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Masyarakat Pecinta KPK ini melakukan aksi dengan menggunakan berbagai atribut budaya dan pakaian adat nusantara yang mereka gunakan dalam parade.
Sepasang ondel-ondel besar pun disertakan sambil membawa pesan #Save KPK.
"Kami selalu aktif untuk ikut mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri, termasuk dalam parade Australia Day ini, dan kami juga berharap, suatu saat, kami bisa memperkenalkan Indonesia sebagai bangsa yang tidak membiarkan koruptor untuk mengelola negara kami," lanjut Atik.
Terkait dengan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang berujung kisruh KPK vs Polri, salah seorang WNI yang tinggal di Australia (permanent resident) Nuraeni Mosel turut menyampaikan aspirasinya.
"Saya percaya KPK sudah menjalankan tugasnya secara maksimal dalam memberantas korupsi. Jangan sampai ada oligarki. Karena itu, eskalasi rivalitas para penegak hukum akan memperlemah upaya pencegahan tindak korupsi di Indonesia," katanya (trbn)